Rabu, 27 November 2013

Tugas Bahasa Indonesia 2 (2) Tugas Kelompok

Anggota Kelompok :
Fidiya Fitriatun  (22211854)
Intan Vantimi     (23211638)
Putri Sari Sigiro (25211670)

1. Mengapa fungsi komunikasi bahasa di sebut fungsi dasar? Mengapa pula di sebut fungsi utama?

Jawabannya : Bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu yang digunakan berdasarkan kebutuhan seseorang, yakni sebagai alat untuk berkomunikasi, sebagai alat untuk mengekspresikan diri, sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan beradaptasi sosial dalam lingkungan. Bahasa Indonesia adalah alat pemersatu bangsa Indonesia. Oleh karena itu, keberadaan bahasa Indonesia sangatlah penting bagi masyarakat Indonesia itu sendiri.
Sebagai alat komunikasi, bahasa memiliki peranan yang sangat vital dalam kehidupan manusia. Dalam kehidupan sehari-hari kegunaan bahasa sangat penting dalam menunjang aktivitas kehidupan bermasyarakat. Untuk berinteraksi kita membutuhkan bahasa agar orang yang kita ajak berinteraksi bisa mengerti apa yang kita maksud.

2.   Apa fungsi alami dan fungsi buatan bahasa?

Jawabannya :
Fungsi umum bahasa adalah :
- Bahasa sebagai alat komunikasi.
Melalui Bahasa, manusia dapat berhubungan dan berinteraksi dengan alam sekitarnya, terutama sesama manusia sebagai makhluk sosial.
- Bahasa sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri.
Sebagai alat ekspresi diri, bahasa merupakan sarana untuk mengungkapkan segala sesuatu yang ada dalam diri seseorang, baik berbentuk perasaan, pikiran, gagasan, dan keinginan yang dimilikinya.
- Bahasa sebagai kontrol sosial.

fungsi buatan bahasa adalah :
- Bahasa sebagai sarana berfikir logis
Kemampuan berfikir logis memungkinkan seseorang dapat berfikir logis induktif, deduktif, sebab – akibat, atau kronologis sehingga dapat menyusun konsep atau pemikiran secara jelas, utuh dan konseptual. Melalui proses berfikir logis, seseorang dapat menentukan tindakan tepat yang harus dilakukan. Proses berfikir logis merupakn hal yang abstrak.- - Bahasa membangun kecerdasan
Kecerdasan berbahasa terkait dengan kemampuan menggunakan sistem dan fungsi bahasa dalam mengolah kata, kalimat, paragraf, wacana argumentasi, narasi, persuasi, deskripsi, analisis atau pemaparan, dan kemampuan mengunakan ragam bahasa secara tepat sehingga menghasilkan kreativitas yang baru dalam berbagai bentuk dan fungsi kebahasaan.
- Bahasa mengembangkan kecerdasan ganda.
Selain kecerdasan berbahasa, seseorang dimungkinkan memiliki beberapa kecerdasan sekaligus. Kecerdasan – kecerdasan tersebut dapat berkembang secara bersamaan. Selain memiliki kecerdasan berbahasa, orang yang tekun dan mendalami bidang studinya secara serius dimungkinkan memiliki kecerdasan yang produktif. Misalnya, seorang ahli program yang mendalami bahasa, ia dapat membuat kamus elektronik, atau membuat mesin penerjemah yang lebih akurat dibandingkan yang sudah ada.
- Bahasa membangun karakter
Kecerdasan berbahasa memungkinkan seseorang dapat mengembangkan karakternya lebih baik. Dengan kecerdasan bahasanya, seseorang dapat mengidentifikasi kemampuan diri dan potensi diri. Dalam bentuk sederhana misalnya : rasa lapar, rasa cinta. Pada tingkat yang lebih kompleks , misalnya : membuat proposal, membuat tulisan

3. Apa yang di maksud dengan metakomunikasi?

Jawabannya : metakomunikasi adalah jenis komunikasi non verbal dapat di lihat dari gerak tubuh, kedipan mata, sentuhan dan lain lain. Dan tidak termasuk alat komunikasi tidak biasa. contoh nya seperti tersenyum saat memberi komentar sinis.

http://bellifebriani.blogspot.com/2013/10/tugas-softskill-bahasa-indonesia-2-2.html?m=1

http://wahyuni-wulandari.blogspot.com/2013/10/tugas-bahasa-indonesia-mentahnya.html?m=1

http://m.kompasiana.com/post/bahasa/2012/03/28/konsep-metakomunikasi/

http://bahasa.kompasiana.com/2012/03/28/konsep-metakomunikasi-445589.html

Minggu, 24 November 2013

Tugas Bahasa Indonesia 2 : Tugas 3 (Tugas Individu)

1. Perhatikan format daftar pustaka pada penulisan ilmiah (scientific research). Jelaskan dan beri contoh masing-masing jenis aturan yang digunakan dalam penulisan ilmiah, contohnya sistem Harvard, Sistem Harvard Modified, Sistem Vancouver, Sistem abjad, dan Sistem Nomor Urut
Jawab :
Menulis Rujukan Pustaka dengan Format Harvard

Sistem Harvard menggunakan nama penulis dan tahun publikasi dengan urutan pemunculan berdasarkan nama penulis secara alfabetis. Publikasi dari penulis yang sama dan dalam tahun yang sama ditulis dengan cara menambahkan huruf a, b, atau c dan seterusnya tepat di belakang tahun publikasi (baik penulisan dalam daftar pustaka maupun sitasi dalam naskah tulisan). Nama jurnal, majalah atau alamat Internet ditulis menggunakan huruf italic. 

Contoh Penulisan Rujukan dengan format Harvard 
(Sumber : PKM Dikti, 2011) 
"Smith (1983) menemukan bahwa tumbuhan pengikat N dapat diinfeksi oleh beberapa spesies Rhizobium yang berbeda”.
"Integrasi vertikal sistem rantai pasokan dapat menghemat total biaya distribusi antara 15% sampai 25 % (Smith 1949, Bond et al. 1955, Jones dan Green 1963)."
"Walaupun keberadaan Rhizobium normalnya mampu meningkatkan pertumbuhan kacang-kacangan (Buller 1994a), namun telah didapat pula hasil yang berbeda bahkan berlawanan (Buller 1994b, Washington 1999)."

Contoh Penulisan Daftar Pustaka :
Buller H, Hoggart K. (1994a). New drugs for acute respiratory distress syndrome. New England Journal Med 337(6): 435-439. 
Buller H, Hoggart K. (1994b). The social integration of British home owners into French rural communities. Journal Rural Studies 10(2):197–210.
Jones,  Green. (1963). Marijuana: the Forbidden Medicine. London: Yale Univ Pr.
Smith. (1983). Mood and Modality. Cambridge: Cambridge Univ Pr.
Washington, Mery. (1999). Planning aspects of second homes. Second Homes: Curse or Blessing? Oxford: Pergamon Pr. Hlm 210–237.

Menulis Rujukan Pustaka Format Vancouver

Sistem Vancouver menggunakan cara penomoran (pemberikan angka) yang berurutan untuk menunjukkan rujukan pustaka (sitasi). Dalam daftar pustaka, pemunculan sumber rujukan dilakukan secara berurut menggunakan nomor sesuai kemunculannya sebagai sitasi dalam naskah tulisan, sehingga memudahkan pembaca untuk menemukannya dibandingkan dengan cara pengurutan secara alfabetis menggunakan nama penulis seperti dalam sistem Harvard.

Contoh Rujukan dengan Format Vancouver
"Uraian tentang dampak dari meluasnya flu burung telah disampaikan oleh penulis dalam publikasi yang lain [1]. Beberapa penulis lain juga telah membahas secara luas terkait dengan masalah sosial yang berkaitan dengan fenomena tersebut, terutama Lane [2,3] dan Lewis [4].” 
“Hasil penelitian dari beberapa sumber menunjukkan bahwa penggunaan obat flu konvensional dalam kasus flu burung dapat berakibat fatal [1,4,5] bahkan dalam beberapa kasus dapat menyebabkan kematian mendadak [3].”

Contoh Daftar Pustaka dengan format Vancouver :
[1]  Prabowo GJ, Priyanto E. New drugs for acute respiratory. Ind Journal Med. 2005;337:435-9. 
[2]  Lane, Grinspoon. Marijuana: the Forbidden Medicine. London: Yale Univ Pr; 1993.
[3]  Lane, Grinspoon. Behavioural Neurology and Neuropsychology. New Journal, ed ke-2. New York: McGraw-Hill; 1997.
[4] Lewis, Grimes EW. A use of freeze-dried bone in Endodontics. Jurnal Endod 1994; 20: 355-6.


Sistem nomor  

Sistem nomor disusun menurut nomor urut pemunculannya dalam tubuh tulisan Urutan unsur untuk menulis daftar pustaka pada dasarnya sama dengan sistem nama-tahun, hanya saja urutan penulisannya yang berbeda. Hanya pustaka yang diacu di dalam tubuh tulisan saja yang dapat dimuat dalam daftar pustaka. Sumber acuan yang ada dalam daftar pustaka juga harus ada di dalam tubuh tulisan. Kepustakaan harus dinyatakan dengan lengkapInformasi tentang kepustakaan sebaiknya dicocokkan kembali dengan pustaka aslinya.

2. Kalian temukan dan deskripsikan ketentuan penulisan artikel ilmiah dalam publikasi jurnal ilmiah.

Jawab :
Judul
1Nama penulis pertama
2Nama penulis kedua ..
1Alamat penulis pertama (lengkap dgn email)
2Alamat penulis kedua (lengkap dgn email)
 Misal : Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma
                                    (alamat instansi., bukan rumah) ..
Abstrak (abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, maksimum 250 kata).
Pendahuluan : pendahuluan memuat latar belakang penelitian secara ringkas dan padat, dan tujuan. Dukungan  teori  tidak  perlu  dimasukkan  pada  bagian  ini,  tetapi  penelitian  sejenis yang sudah dilakukan dapat dinyatakan.
Metode Penelitian : metode penelitian merupakan prosedur dan teknik penelitian. Antara satu penelitian dengan  penelitian  yang  lain,  prosedur  dan  tekniknya akan  berbeda.  Kalau  tidak berbeda,  berarti  penelitian  itu  hanya  mengulang  penelitian  yang  sudah  ada sebelumnya.   Tapi  bukan  berarti  harus  berbeda  semuanya.  Mohon diuraikan dengan jelas, bukan hanya mengopi dari penelitian lain. Kalau mau disertakan  penelitian  yang  dilakukan  termasuk  ke  dalam  kategori  penelitian  yang mana, mohon diperhatikan dengan baik, jangan asal mengopi. Bagian ini bisa dibagi menjadi beberapa sub bab, tetapi tidak perlu mencantumkan penomorannya.
Pembahasan : bagian  ini  memuat  data  (dalam  bentuk  ringkas),  analisis  data  dan  interpretasi terhadap hasil. Pembahasan dilakukan dengan mengkaitkan studi empiris atau teori untuk interpretasi. Bagian pembahasan harus mengambil proporsi  terbanyak, mencapai  50%  atau  lebih.  Bagian  ini  bisa  dibagi  menjadi beberapa sub bab, tetapi tidak perlu mencantumkan penomorannya.
Penutup : bagian ini memuat kesimpulan dan saran. Kesimpulandan saran dapat dibuat dalam sub  bagian  yang  terpisah.   Kesimpulan  menjawab  tujuan,  bukan  mengulang  teori, berarti  menyatakan  hasil  penelitian  secara  ringkas  (tapi  bukan  ringkasan pembahasan).   Saran  merupakan  penelitian  lanjutan  yang  dirasa  masih  diperlukan untuk  penyempurnaan  hasil  penelitian  supaya  berdaya guna.
Daftar Pustaka : bagian  ini  hanya  memuat  referensi  yang  benar-benar  dirujuk;  dengan  demikian, referensi  yang  dimasukkan  pada  bagian  ini  akan  ditemukan  tertulis  pada  bagianbagian sebelumnya. Sistematika penulisannya adalah:
  • Menurut abjad
  • Tidak  perlu  dikelompokkan  berdasarkan  buku,  jurnal, koran,  ataupun berdasarkan tipe publikasi lainnya. 
  • Sistematika penulisan untuk buku: nama penulis (kata terakhir lebih dahulu, lalu nama pertama dan seterusnya). Tahun publikasi.  Judul buku. Penerbit, kota.
  • Sistematika penulisan untuk jurnal: nama penulis (kata terakhir lebih dahulu, lalu nama pertama dan seterusnya). Tahun publikasi. “Judul tulisan.”  nama jurnal. Volume, nomor. Penerbit, kota. 
  • Sistematika  penulisan  untuk  skripsi/tesis/disertasi:  nama  penulis  (kata terakhir lebih dahulu, lalu nama pertama dan seterusnya). Tahun lulus.  Judul skripsi/tesis/disertasi. Penerbit, kota.
  • Sistematika penulisan untuk artikel dari internet:  nama penulis (kata terakhir lebih dahulu, lalu nama pertama dan seterusnya). Tanggal, bulan, dan tahun download.  Judul tulisan. Alamat situs.
  • Sistematika penulian untuk artikel dalam koran/majalah: nama penulis (kata terakhir lebih dahulu, lalu nama pertama dan seterusnya). Tanggal, bulan dan tahun publikasi. “Judul tulisan.”  Nama koran.  Penerbit, kota.
Aturan Penulisan :
  • Tulisan merupakan hasil penelitian
  • Tulisan ilmiah menggunakan bahasa Indonesia baku, setiap kata asing dicari
  • padanannya dalam bahasa Indonesia baku, dan tidak perlu menyertakan
  • bahasa asingnya.
  • Kalimat yang diambil dari tulisan ilmiah dalam bahasa asing diterjemahkan
  • dalam bahasa Indonesia baku.
  • Referensi menggunakan aturan author, date hanya mencantumkan nama
  • belakang penulis dan tahun tulisan (contoh: Kotler, 2000) dan mohon dicek
  • ulang dengan daftar pustaka (sangat membantu jika menggunakan fasilitas
  • bibliography yang ada di word processor)
  • Tidak menggunakan catatan kaki
  • Tulisan ilmiah dikirimkan dengan format:
o Ukuran kertas yang digunakan ukuran A4
o Panjang tulisan minimum 10 halaman
o Margin keliling 1” atau 3cm
o Spasi 1.5
o Dalam bentuk 1 kolom (standar, tidak perlu dibuat kolom)
o Huruf Times New Roman, ukuran 12
o Semua jenis rumus ditulis menggunakan Mathematical Equation 
o Semua jenis simbol menggunakan simbol standar yang ada di Word
Processor (bagi pengguna MS Word ada di bagian Insert => Symbol)
o Judul tabel dan gambar ditulis di tengah, title case, dengan jarak 1
spasi dari tabel atau gambarnya. Tulisan “Tabel” atau “Gambar”
dengan nomornya diletakkan satu baris sendiri. Judul tabel diletakkan
di atas tabel (sebelum tabel) dan judul gambar diletakkan di bawah
gambar (setelah gambar). Penulisan sumber tabel atau gambar
diletakkan di bawah tabel dan gambar (center pada gambar dan sejajar
tabel pada tabel dengan huruf 10 pt). Pada gambar, penulisan sumber
diletakkan setelah judul gambar dengan jarak 1 spasi. Tulisan dalam
tabel 10 pt.

3. Jelaskan jika sumber informasi berupa buku atau majalah, data apa saja yang harus dicantumkan sesuai dengan cara yang berlaku?
Jawab :
a.  Jika sumber informasi adalah buku  :

  • Keates, J.A. 1973. Cartographic Design and Production. London: Longmans.
  • Vanclay, F.,  and D. Bronstein. 1985. Enviromental and social impact assessment. New York: Wiley and Sons
  • McCafrey, R., Y.Bock, and J.Rais. 1990. Crustal deformation and oblique plate convergencein Sumatera. Eos.Trans. 71:637
Dalam daftar pustaka tidak diperkenankan menggunakan et al. yang artinya "dan lain-lain". semua nama penulis atau kontributor pada penulisan tersebut harus ditulis sesuai aturan baku. Hanya dalam teks, dapat dipakai et al. jika nama penulislebih dari dua orang, di belakang nama orang pertama yang merupakan entry dalam daftar pustaka. contohnya sebagai berikut :
  • (keates 1973)
  • (Vanclay & Bronstein 1985)
  • McCafrey et al. 1990)
Kalau para penulis adalah editor bukan yang menulis sendiri maka di tambah di belakang nama dengan singkatan ed. artinya editor. Jika editornya lebih dari satu orang  maka ditulis eds.. Contohnya sebagai berikut :
  • White, A.T., P.Martosubroto, and M.S.M. Sadorra. eds. 1989
atau
  • White, A.T., P.Martosubroto, and M.S.M. Sadorra. (eds). 1989
b.Jika sumber informasi adalah majalah terbitan berkala :

Untuk sumber dari majalah, Volume, Nomor dan nomor halaman-halaman di mana tulisan itu dikutip, ditulis sebagai berikut:

Vol. XIX, Nomor 6, pp.245-249. Bagi majalah di mana nomor halaman berjalan dari awal volume (misalnya awal volume XIX No.1), maka nomor volume tidak ditulis lagi.

Misalnya Vol.XIX: 245-249

Jika nomor halaman selalui dimulai pada setiap nomor dari tiap volume, maka nomor majalah perlu ditulis.

Misalnya: 10 (3): 24-28, artinya Volume 10, Nomor 3, halaman 24-28

Dalam Chicago style, nama kota tidak ditulis lagi bagi journal yang telah mendunia, karena para ilmuan yang terkait telah mengetahuinya. Bagi journal yang tidak terkenal atau terkenal terbatas, maka nama kota ditulis sesudah nomor volume, nomor majalah dan halaman di mana informasi berada dengan tanda baca “titik“ kemudian nama kota, diakhiri dengan tanda baca “titik-dua” dan nama pernerbit dari majalah tersebut.

Contoh: 10 (3): 24-28. Jakarta: Ikatan Surveyor Indonesia
sumber :
http://pardede.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/19064/Aturan+Penulisan+Artikel+Jurnal+Ilmiah+UG.pdf
http://edi_mp.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/20476/Tata+Cara+Penulisan+Pusta