Minggu, 29 April 2012

PERDAGANGAN LUAR NEGERI

Pengertian Perdagangan Luar Negeri
Perdagangan luar negeri atau bisa disebut juga perdagangan internasional adalah kesepakatan perdagangan yang dilakukan antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain. Bisa individu dengan individu , individu dengan pemerintah maupun pemerintah dengan pemerintah.

Mengapa Terjadi Perdagangan Internasional ??

Adam Smith mengemukakan teori yang disebut Theory of Absolute Advantage (teori keunggulan mutlak). Menurut teori ini suatu negara disebut memiliki keunggulan mutlak dibandingkan negara lain apabila negara tersebut dapat memproduksi barang atau jasa yang tidak dapat diproduksi negara lain.
Perdagangan internasional  terjadi karena :
1            .  Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri
2            .  Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara
3            .   Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi
4            .  Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk tersebut. Misalnya jepang yang banyak memproduksi mobil sehingga jepang mengekspor juga ke indonesia.
5            .   Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi. Contohnya Indonesia memproduksi gas alam cair. Jepang tidak mempunyai sumber gas alam, tetapi mampu memproduksi mobil. Dengan demikian, terjadilah perdagangan barang antara Indonesia dan Jepang
6            .      Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang.
7            .      Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain.
8            .      Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri.

Faktor Penghambat Perdagangan Internasional 

Menurut Amir M.S., pelaksanaan perdagangan luar negeri lebih rumit dan kompleks dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan dalam negeri. Kerumitan tersebut antara lain disebabkan karena adanya batas-batas politik dan kenegaraan yang dapat menghambat perdagangan, misalnya dengan adanya bea, tarif, atau quota barang impor.
Berikut adalah penghambat perdagangan internasional :
1.      Tidak Amannya Suatu Negara
2.      Adanya perbedaan budaya, bahasa, mata uang, taksiran dan timbangan, dan hukum dalam perdagangan.
3.      Kebijakan Ekonomi Internasional yang Dilakukan oleh Pemerintah, Misalnya, pembatasan jumlah impor, pungutan biaya impor/ekspor yang tinggi, perijinan yang berbelit-belit.
4.      Tidak Stabilnya Kurs Mata Uang Asing, membuat para eksportir maupun importir mengalami kesulitan dalam menentukan harga valuta asing yang berdampak pada harga penawaran maupun permintaan dalam perdagangan.

Kebijakan Perdagangan Luar Negeri

• Kebijakan perdagangan bebas

Kebijakan ini menghendaki perdagangan internasional berlangsung tanpa adanya hambatan apapun dari pemerintah, baik hambatan tariff maupun hambatan kuota.

• Kebijakan proteksi

Alasan kuat yang mendorong lahirnya kebijakan proteksionisme adalah :

1.      Melindungi perekonomian domestik dari tindakan negara atau perusahaan asing yang tidak adil.
2.      Melindungi industri-industri domestik yang baru berdiri (infant industry). Industri-industri domestik yang baru berdiri biasanya memiliki struktur biaya yang masih tinggi, sehingga sulit bersaing dengan industri asing yang memiliki struktur biaya rendah (karena sudah memiliki skala ekonomi yang besar). Proteksi bertujuan untuk melindungi industri domestik yang sedang berada dalam tahap perkembangan. Proteksi ini memberi kesempatan kepada industri domestik untuk belajar lebih efisien dan memberi kesempatan kepada tenaga kerjanya utnuk memperoleh keterampilan. Kebijakan proteksi biasanya bersifat sementara. Jika suatu saat industri domestik dirasakan sudah cukup besar dan mampu bersaing dengan industri asing, maka proteksi akan dicabut.

Bentuk kebijakan proteksi sebagai berikut :

1. Tarif

Tarif adalah pajak yang dikenakan terhadap barang yang diperdagangkan. Efek kebijakan ini terlihat langsung pada kenaikan harga barang. Tarif yang paling umum adalah tarif atas barang-barang impor atau yang biasa disebut bea impor. Tujuan dari bea impor adalah membatasi permintaan konsumen terhadap produk-produk impor dan mendorong konsumen menggunakan produk domestik. Semakin tinggi tingkat proteksi suatu negara terhadap produk domestiknya, semakin tinggi pula tarif pajak yang dikenakan. Perbedaan utama antara tarif dan proteksi lainnya adalah bahwa tarif memberikan pemasuka kepada pemerintah sedangkan kuota tidak.

2. Kuota

Kuota adalah pembatasan dalam jumlah barang yang diperdagangkan. Ada tiga macam :

·         Kuota impor adalah pembatasan dalam jumlah barang yang diimpor,
·         kuota produksi adalah pembatasan dalam jumlah barang yang diproduksi, bertujuan untuk mengurangi jumlah ekspor
·         kuota ekspor adalah pembatasan jumlah barang yang diekspor,agar  negara pengekspor dapat memperoleh harga yang lebih tinggi.

Tujuan utama pelaksanaan kuota adalah untuk melindungi produksi dalam negeri dari serbuan-serbuan luar negeri.

Dampak kebijakan kuota bagi negara importir.
a. Harga barang melambung tinggi.
b. Konsumsi terhadap barang tersebut menjadi berkurang,
c. Meningktanya produksi di dalam negeri.

Dampak kebijakan kuota bagi negara eksportir.
a. Harga barang turun,
b. Konsumsi terhadap barang tersebut menjadi bertambah,
c. Produksi di dalam negeri berkurang.

3. Dumping dan Diskriminasi harga

Praktik diskriminasi harga secara internasional disebut dumping, yaitu menjual barang di luar negeri dengan harga yang lebih rendah dari dalam negeri atau bahkan di bawah biaya produksi. Kebijakan dumping dapat meningkatkan volume perdagangan dan menguntungkan negara pengimpor, terutama menguntungkan konsumen mereka. Namun, negara pengimpor kadang mempunyai industri yang sejenis sehingga persaingan dari luar negeri ini dapat mendorong pemerintah negara pengimpor memberlakukan kebijakan anti dumping (dengan tarif impor yang lebih tinggi), atau sering disebut counterveiling duties. Hal ini dilakukan untuk menetralisir dampak subsidi ekspor yang diberikan oleh negara lain.
Kebijakan ini hanya berlaku sementara, harga produk akan dinaikkan sesuai dengan harga pasar setelah berhasil merebut dan menguasai pasar internasional. Predatory dumping dilakukan dengan tujuan untuk mematikan persaingan di luar negeri. Setelah persaingan di luar negeri mati maka harga di luar negeri akan dinaikkan untuk menutup kerugian sewaktu melakukan predatory dumping.

4. Subsidi

Kebijakan subsidi biasanya diberikan untuk menurunkan biaya produksi barang domestik, sehingga diharapkan harga jual produk dapat lebih murah dan bersaing di pasar internasional. Tujuan dari subsidi ekspor adalah untuk mendorong jumlah ekspor, karena eksportir dapat menawarkan harga yang lebih rendah. Harga jual dapat diturunkan sebesar subsidi tadi. Namun tindakan ini dianggap sebagai persaingan yang tidak jujur dan dapat menjurus kea rah perang subsidi. Hal ini karena semua negara ingin mendorong ekspornya dengan cara memberikan subsidi.

5. Larangan impor

Kebijakan ini dimaksudkan untuk melarang masuknya produk-produk asing ke dalam pasar domestik. Kebijakan ini biasanya dilakukan karena alasan politik dan ekonomi.


Dampak Perdagangan Internasional

Dampak positif :

+ menambah kesempatan kerja
+ menambah kemakmuran suatu negara
+ memperluas pasar
+ menembah keuntungan perusahaan
+ mendorong kemajuan  IPTEK
+ faktor untuk meningkatkan GDP
+ warga negaranya dapat menikmati barang-barang dengan kualitas tinggi yang tidak diproduksi di dalam negeri

Dampak negatif :

-          ketergantungan kepada negara lain.
-          masyarakat menjadi lebih konsumtif.
-          pengusaha kecil yang tidak mampu bersaing menjadi gulung tikar.
-          adanya persaingan yang tidak sehat dalam perdagangan internasional.

THANKS TO' :

Jumat, 20 April 2012

Sistem Ekonomi

Pengertian sistem ekonomi,
Sistem ekonomi adalah seluruh proses dan kegiatan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup untuk mencapai kemakmuran. Pendapat lain juga menegaskan bahwa sistem ekonomi merupakan cara suatu negara dalam menjalankan perekonomiannya.

Macam-macam sistem ekonomi,
Masalah ekonomi terjadi disetiap negara. Oleh karena itu dalam menyikapi permasalahan ekonomi tiap negara, masing-masing negara menggunakan sistem ekonomi yang sesuai dengan kondisi dan ideologi negara yang bersangkutan. Ada berbagai macam sistem ekonomi yaitu :

1. Sistem ekonomi kapitalis
sistem ekonomi kapitalis atau disebut juga sistem ekonomi pasar adalah sistem ekonomi yang secara penuh memberikan kebebasan kepada setiap individu/kelompok untuk menjalankan kegiatan ekonomi mulai dari produksi hingga distribusi tanpa campur tangan pemerintah. sistem ekonomi pasar dipopulerkan oleh Adam Smith dengan Bukunya yang berjudul An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nation.
Adam Smith menyatakan bahwa “perekonomian akan berjalan dengan baik apabila pengaturannya diserahkan kepada mekanisme pasar atau mekanisme harga”.
Ciri dari ekonomi kapitalis :
A. Yang menguasai perekonomian adalah individu (swasta).
B. Adanya persaingan secara bebas.
C. Peranan negara dalam kegiatan ekonomi sangat kecil.
D. Hak milik individu diakui.
E. Aktifitas ekonomi digunakan untuk mencari laba.
F. Bergantung pada kekuatan modal.
G. Kegiatan ekonomi diprioritaskan untuk mencari laba

Kelebihan sistem ekonomi kapitalis, antara lain :
a.  Masyarakat dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif.
b.  Produk yang dihasilkan lebih bermutu.
c.  Setiap individu bebas memiliki faktor produksi.
d.  Menimbulkan semangat untuk lebih maju.

Kekurangan sistem ekonomi kapitalis, antara lain :
a.  Terjadi persaingan yang ketat.
b.  Eksploitasi terhadap sumber ekonomi.
c.  Eksploitasi kepada kaum buruh.
d.  Kemungkinan besar adanya monopoli yang merugikan masyarakat.
e.  Pendapatan yang tidak merata, sehingga menimbulkan kesenjangan.

negara yang menganut sistem ekonomi ini adalah Amerika serikat dan negara eropa barat.

2.     Sistem ekonomi sosialis
Sistem ekomoni sosialis disebut juga sistem ekonomi terpusat adalah sistem ekonomi yang pengaturan perekonomiannya dilakukan oleh pemerintah secara tepusat. Sistem ekonomi kapitalis ini dipopulerkan oleh karl marx.
Ciri dari ekonomi sosialis  :
a.  Peranan pemerintah dalam berbagai kegiatan ekonomi sangat dominan.
b.  Semua kegiatan ekonomi diatur dan direncanakan oleh pemerintah
c.  Semua alat produksi dikuasai oleh pemerintah
d.  Pihak swasta tidak memiliki kewenangan dalam kegiatan perekonomian.

Kelebihan ekonomi sosialis, antara lain :
a.  Masalah ekonomi seperti pengangguran dapat diatasi dengan baik oleh pemerintah.
b.  Pemerataan pendapatan dapat lebih mudah.
c.  Jarang terjadi krisis ekonomi.
d.  Kegiatan produksi dan distribusi dapat dilaksanakan dengan mudah, sebab pemerintah memiliki seluruh sumber daya dan faktor-faktor produksi.


Kekurangan sistem ekonomi sosialis, antara lain :
a.  Masyarakat menjadi kurang kreatif, sebab kegiatan ekonomi telah diatur pemerintah.
b.  Tidak memiliki kesempatan untuk maju
c.  Terjadinya ketidaksesuaian barang yang dibutuhkan oleh masyarakat, karena pemerinta sulit menghitung semua kebutuhan masyarakat.
Sistem ini digunakan oleh negara kuba, rusia dan korea utara

3.     Sistem ekonomi campuran
Sistem ini merupakan perpaduan antara sistem ekonomi kapitalis das sistem ekonomi sosialis, dengan kata lain masyarakat atau pihak swasta bekerja sama dengan pemerintah dalam menjalankan perekonomian. Kegiatan ekonomi dalam sistem ini diserahkan pada kekuatan pasar.
Ciri ciri sistem ekonomi campuran :


  •  Hak miik individu atas faktor produksi tetap ada tapi dibatasi oleh pemerintah.
  •  Individu bebas berkreasi sesuai kemampuan untuk memajukan perekonomian.
  •  kepentingan umum lebih diutamakan daripada kepentingan pribadi.
  •  campur tangan pemerintah dalam perekonomian hanya menyangkut faktor faktor yang menguasai hajat hidup orang banyak.
  •  pelaku ekonomi terdiri atas individu, pemerintah dan swasta.
Kesimpulan,

            Dalam pengertian dan macam-macam sistem perekonomian diatas dapat disimpulkan bahwa dalam penyelesaian masalah ekonomi disetiap negara dibutuhkan sistem ekonomi sebagai acuan. Sistem ekonomi yang digunakan juga harus sesuai dengan kondisi dan ideologi negara yang bersangkutan. Maka dari itu terciptalah pemikiran-pemikiran tentang macam-macam sistem ekonomi. Setiap sistem ekonomi mempunya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Namun dalam kenyataanya tidak ada suatu negara yang menganut salah satu sistem tersebut diatas 100%, masing-masing negara mengambil kelebihan dari sitem ekonomi yang ada untuk mensejahterakan masyarakat.


Sumber bacaan :