Pendahuluan
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan
untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung,
pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat
pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan
pekerjaan. Sebagai negara berkembang Indonesia sangat terbebani dengan
kemiskinan. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk memberantas
kemiskinan.
Kemiskinan merupakan masalah global yang tidak hanya
dimiliki oleh negara yang sedang berkembang namun juga dirasakan oleh negara
maju seperti amerika dan Inggris.
Pemilihan judul ini bertujuan untuk melihat tingkat
kemiskinan di indonesia selama 2 tahun terakhir.
Landasan teori
Definisi kemiskinan
Dalam kamus ilmiah populer, kata “Miskin” mengandung arti
tidak berharta (harta yang ada tidak mencukupi kebutuhan) atau bokek. Adapun
kata “fakir” diartikan sebagai orang yang sangat miskin. Secara Etimologi makna
yang terkandung yaitu bahwa kemiskinan sarat dengan masalah konsumsi. Hal ini
bermula sejak masa neo-klasik di mana kemiskinan hanya dilihat dari interaksi
negatif (ketidakseimbangan) antara pekerja dan upah yang diperoleh.
Deskripsi lain, arti definitif kemiskinan yang mulai bergeser
misal pada awal tahun 1990-an definisi kemiskinan tidak hanya berdasarkan
tingkat pendapatan, tapi juga mencakup ketidakmampuan di bidang kesehatan,
pendidikan dan perumahan. Di penghujung abad 20-an telah muncul arti definitif
terbaru, yaitu bahwa kemiskinan juga mencakup kerentanan, ketidakberdayaan dan
ketidakmampuan untuk menyampaikan aspirasi.
Ukuran kemiskinan
Menurut Bank Dunia (World Bank) orang yang per kapita
income-nya kurang dari US$ 2 (1 US$ = Rp 11.000,-) sehari, dianggap miskin. Artinya
yang bersangkutan setiap harinya hanya bisa memenuhi kebutuhan hidupnya kurang
dari US$ 2 sehari. Pemerintah Indonesia mempunyai ukuran lain untuk
mendefinisikan arti kemiskinan. Kemiskinan itu didefiniskan dengan menghitung
kebutuhan pangan seorang dalam sehari, diukur dengan satuan kalori, kemudian
dikalikan dengan harga dan di US$-kan.
Pembahasan
Penyebab Kemiskinan
Di bawah ini beberapa penyebab kemiskinan menurut pendapat
Karimah Kuraiyyim. Yang antara lain adalah:
a. Merosotnya standar perkembangan pendapatan per-kapita
secara global.
Yang penting digarisbawahi di sini adalah bahwa standar
pendapatan per-kapita bergerak seimbang dengan produktivitas yang ada pada
suatu sistem. Jikalau produktivitas berangsur meningkat maka pendapatan
per-kapita pun akan naik. Begitu pula sebaliknya, seandainya produktivitas
menyusut maka pendapatan per-kapita akan turun beriringan.
Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi kemerosotan
standar perkembangan pendapatan per-kapita:
a) Naiknya standar perkembangan suatu daerah.
b) Politik ekonomi yang tidak sehat.
c) Faktor-faktor luar neger, diantaranya:
- Rusaknya syarat-syarat perdagangan
- Beban hutang
- Kurangnya bantuan luar negeri, dan
- Perang
b. Menurunnya etos kerja dan produktivitas masyarakat.
Terlihat jelas faktor ini sangat urgen dalam pengaruhnya
terhadap kemiskinan. Oleh karena itu, untuk menaikkan etos kerja dan
produktivitas masyarakat harus didukung dengan SDA dan SDM yang bagus, serta
jaminan kesehatan dan pendidikan yang bisa dipertanggungjawabkan dengan
maksimal
c. Biaya kehidupan yang tinggi.
Melonjak tingginya biaya kehidupan di suatu daerah adalah
sebagai akibat dari tidak adanya keseimbangan pendapatan atau gaji masyarakat.
Tentunya kemiskinan adalah konsekuensi logis dari realita di atas. Hal ini bisa
disebabkan oleh karena kurangnya tenaga kerja ahli, lemahnya peranan wanita di
depan publik dan banyaknya pengangguran.
d. Pembagian subsidi in come pemerintah yang kurang merata.
Hal ini selain menyulitkan akan terpenuhinya kebutuhan pokok
dan jaminan keamanan untuk para warga miskin, juga secara tidak langsung
mematikan sumber pemasukan warga. Bahkan di sisi lain rakyat miskin masih
terbebani oleh pajak negara.
Dampak buruk dari kemiskinan antara lain :
1.
Tingkat kejahatan bertambah
2.
Menambah beban pemerintah
3.
Menambah tingkat pengangguran
4.
Tidak berkembangnya suatu negara
5.
Banyak penyakit
6.
Timbul banyak daerah kumuh, dsb.
Berikut jumlah penduduk miskin di Indonesia pada tahun 2009,
2010 dan 2011 menurut data BPS :
Tahun 2009
Provinsi
|
Jumlah Penduduk Miskin (000)
|
% Penduduk Miskin
|
Garis Kemiskinan (Rp)
|
||||||
Kota
|
Desa
|
K+D
|
Kota
|
Desa
|
K+D
|
Kota
|
Desa
|
K+D
|
|
INDONESIA
|
11 910.5
|
20 619.4
|
32 530.0
|
10.72
|
17.35
|
14.15
|
222 123
|
179 835
|
200 262
|
Tahun 2010
Propinsi
|
Jumlah Penduduk Miskin (000)
|
Persentase Penduduk Miskin (%)
|
Garis Kemiskinan (Rp)
|
||||||
Kota
|
Desa
|
Kota+Desa
|
Kota
|
Desa
|
Kota+Desa
|
Kota
|
Desa
|
Kota+Desa
|
|
Indonesia
|
11 046.75
|
18 972.18
|
30 018.93
|
9.23
|
15.72
|
12.49
|
253 016
|
213 395
|
233 740
|
Tahun 2011
Propinsi
|
Jumlah Penduduk Miskin (000)
|
Persentase Penduduk Miskin (%)
|
Garis Kemiskinan (Rp)
|
||||||
Kota
|
Desa
|
Kota+Desa
|
Kota
|
Desa
|
Kota+Desa
|
Kota
|
Desa
|
Kota+Desa
|
|
Indonesia
|
11 097.80
|
19 925.60
|
31 023.40
|
9.87
|
16.56
|
13.33
|
232 988
|
192 354
|
211 726
|
Pada tahun 2010 jumlah penduduk miskin berjumlah 31,02 juta
jiwa atau sekitar 13.33% dan angka kemiskinan bulan Maret tahun 2009 berjumlah
32.53 juta atau sekitar 14.15% (BPS). Dari angka tersebut telah terjadi
penurunan angka kemiskinan sebesar 1,17%. Penurunan angka kemiskinan tersebut
tidak terlepas dari komitmen pemerintah dalam penanggulangan kemiskinan di
Indonesia.
Program penanggulangan kemiskinan saat ini dibagi dalam
beberapa Cluster: Cluster (1) Bantuan Langsung Masyarakat (BLM). Cluster ini
meliputi Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Jaminan Kesehatan Masyarakat
(Jamkesmas), Beras bagi Rakyat Miskin (Raskin), Program Keluarga Harapan (PKH).
Tujuan Cluster 1 adalah untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kualitas
sumber daya manusia terutama kelompok miskin.
Cluster (2) adalah Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
(PNPM) Mandiri. Tujuan PNPM Mandiri adalah meningkatkan kesejahteraan dan
kesempatan kerja masyarakat miskin secara mandiri. Cluster (3) Kredit Usaha
Rakyat (KUR) adalah kredit usaha rakyat yang diberikan kepada masyakarat miskin
tanpa agunan untuk jumlah tertentu. Tujuan untuk memberikan akses dan penguatan
ekonomi bagi pelaku usaha berskala mikro dan kecil. Aspek penting dalam
penguatan adalah memberikan akses seluas-luasnya kepada masyarakat miskin untuk
dapat berusaha dan meningkatkan kualitas hidupnya.
Kesimpulan
Tingkat kemiskinan menurut data sedikit demi sedikit
berkurang. Namun dalam kenyataannya penduduk miskin masih sangatlah banyak tak
terkecuali yang tidak terdata didaerah daerah terpencil yang tidak atau belum
dijangkau mungkin masih banyak saudara kita yang kekurangan makan. Peranan Pemerintah
dalam hal ini sangat lah dibutuhkan seperti yang bisa kita lihat di pembahasan sebelumnya
program program yang dibuat pemerintah untuk menanggulangi kemiskinan kita
harapkan dapat berjalan baik dan ada bukti konkret berkurang nya penduduk
miskin di Indonesia seperti yang kita harapkan. Dalam menghadapi kemiskinan di
zaman global diperlukan usaha-usaha yang lebih kreatif, inovatif, dan
eksploratif. Selain itu, globalisasi membuka peluang untuk meningkatkan
partisipasi masyarakat Indonesia yang unggul untuk lebih eksploratif. Di dalam
menghadapi zaman globalisasi ke depan mau tidak mau dengan meningkatkan
kualitas SDM dalam pengetahuan, wawasan, skill, mentalitas, dan moralitas yang
standarnya adalah standar global.